Direktur Ekonomi Syariah dan Badan Usaha Milik Negara Kementerian PPN/Bappenas Rosy Wediawaty (perempuan) saat menerima penghargaan dalam BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional) Awards 2025 di Jakarta, Kamis (28/8/2025). ANTARA/HO-Bappenas.
Jakarta (ANTARA) – Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) menerima dua penghargaan dalam BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional) Awards 2025.
Penghargaan tersebut yaitu Special Award 2025 untuk Menteri PPN/Kepala Bappenas sebagai Menteri Pendukung Gerakan Zakat, serta kategori Mitra Terbaik untuk Kementerian PPN/Bappenas sebagai Lembaga Pendukung Ekosistem Zakat Sejahterakan Ummat.
“Kementerian PPN/Bappenas sebagai Unit Pengumpul Zakat, tidak hanya memberi contoh melalui zakat pegawai, tetapi juga mengawal indikator zakat dalam RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) dan RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah),” kata Direktur Ekonomi Syariah dan Badan Usaha Milik Negara Kementerian PPN/Bappenas Rosy Wediawaty dari keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.
Bappenas, menurut dia, menilai penghargaan itu mendukung komitmen Bappenas memperkuat ekosistem zakat nasional dengan mengintegrasikan arah kebijakan penguatan dana sosial syariah, termasuk zakat, ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025–2045 dan RPJMN 2025–2029.
Bappenas juga disebut telah mengawal masuknya indikator Indeks Zakat Nasional (IZN) sebagai salah satu indikator outcome pembangunan daerah ke dalam Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD), sehingga dapat digunakan dalam RPJMD.
Ia mengatakan telah melaporkan bahwa Kementerian PPN sudah membentuk Unit Pengumpul Zakat (UPZ) yang menghimpun Zakat, Infaq, Sedekah dan Dana Sosial Keagamaan Lainnya (ZIS-DSKL) dari pegawai sejak tahun 2019
Pada periode Agustus 2022–Agustus 2025, total zakat yang terkumpul mencapai Rp249 juta dari 34 muzakki. Hal itu dianggap mendukung target peningkatan rasio zakat terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sesuai RPJMN 2025–2029.
Rosy mengatakan turut menekankan urgensi transparansi dan digitalisasi dalam tata kelola zakat.
“Masyarakat harus tahu berapa yang dibayarkan dan kemana disalurkan. Dengan digitalisasi, kepercayaan publik terhadap zakat dapat semakin meningkat,” ujar dia.
Menurut Rosy, dua penghargaan BAZNAS Awards 2025 menjadi motivasi bagi Bappenas untuk selalu berkolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan, memperkuat peran zakat sebagai instrumen filantropi dan pilar pembangunan ekonomi inklusif.
“Tanpa dukungan berbagai pihak, target zakat mustahil tercapai. Jika optimal, zakat akan menjadi kekuatan besar untuk pengentasan kemiskinan, peningkatan SDM (sumber daya manusia), dan pertumbuhan ekonomi daerah,” katanya.
Pewarta: M Baqir Idrus AlatasEditor: Virna P Setyorini Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.